Desa Belangian, Kabupaten Banjar — Selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Oktober 2025, para siswa kelas 7 dan 8 SMP Alam Muhammadiyah Martapura menjalani pengalaman luar biasa di alam terbuka melalui kegiatan pendakian dan eksplorasi Air Terjun Gunung Kahung, Desa Belangian.
Kegiatan ini menjadi salah satu agenda unggulan sekolah dalam rangka Outdoor Learning Program yang mengintegrasikan pembelajaran akademik dengan pengalaman lapangan berbasis kurikulum Sekolah Alam. 

Kegiatan yang berlangsung di Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, ini menghadirkan perpaduan antara petualangan dan pendidikan karakter. Gunung Kahung dikenal dengan pesona air terjunnya yang megah di tengah hutan tropis Kalimantan Selatan.
Perjalanan menuju lokasi ditempuh dengan kombinasi transportasi darat dan perahu, dilanjutkan trekking sejauh beberapa kilometer — sebuah pengalaman yang mengajarkan ketahanan fisik, kerja sama, serta kesadaran terhadap kelestarian alam.

Setibanya di lokasi, para siswa kelas 7 dan 8 mendirikan tenda, menyiapkan peralatan masak, dan mengatur logistik secara mandiri. Aktivitas pembelajaran juga dilakukan di alam terbuka, seperti pengamatan ekosistem, eksperimen IPA sederhana, observasi geografi, serta dokumentasi flora-fauna lokal. Semua kegiatan ini dirancang agar selaras dengan kurikulum tematik SMP Alam Muhammadiyah Martapura yang menekankan pengalaman belajar kontekstual dan berbasis karakter.

Pendakian ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMP Alam Muhammadiyah Martapura, Ustadz Haris Hanifah, S.Psi., M.Psi., bersama para fasilitator sekolah dan tim pembimbing lapangan. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya pengalaman belajar di alam bagi perkembangan karakter dan spiritual siswa.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari semesta ciptaan Allah. Di alam mereka belajar tentang ketulusan, tanggung jawab, dan rasa syukur. Alam adalah guru terbaik,”
 ujar Ustadz Haris di sela kegiatan refleksi malam di area perkemahan.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan lintas angkatan ini (kelas 7 dan 8) memperkuat kebersamaan dan kolaborasi antar siswa, sekaligus menumbuhkan sikap saling menghargai antar tingkatan kelas.

Pendakian ke Gunung Kahung bukan sekadar kegiatan wisata, melainkan wadah pembentukan karakter, kemandirian, dan kepemimpinan siswa SMP Alam Muhammadiyah Martapura.
Sekolah menilai kegiatan lapangan seperti ini sangat penting untuk menanamkan nilai leadership, teamwork, dan empati terhadap sesama serta alam sekitar.

Menurut Ustadz Haris, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dari visi SMP Alam Muhammadiyah Martapura dalam membangun pendidikan berbasis nilai Islam dan kecintaan terhadap alam, selaras dengan prinsip learning by doing.

“SMP Alam Muhammadiyah Martapura ingin dikenal bukan hanya karena akademiknya yang kuat, tetapi karena cara kami menyiapkan anak-anak agar siap menghadapi kehidupan dengan akhlak, kecerdasan, dan ketangguhan,”
 tambahnya.

Selama tiga hari kegiatan berlangsung, siswa kelas 7 dan 8 mengikuti berbagai sesi menarik seperti:

• Jelajah Ekosistem Hutan Tropis: mengenali jenis tumbuhan, lumut, dan serangga lokal.
• Kelas Lapangan IPA & Geografi: melakukan pengamatan suhu, kelembapan, serta arah aliran air.
• Leadership & Survival Camp: melatih kerja sama tim, tanggung jawab logistik, dan pengambilan keputusan di alam.
• Refleksi & Tadabbur Alam: merenungkan kebesaran Allah SWT di bawah langit malam yang bertabur bintang.

Para siswa kembali dengan hati gembira dan pengalaman berharga yang memperkuat nilai-nilai kemandirian, keimanan, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Pendakian Air Terjun Gunung Kahung menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di SMP Alam Muhammadiyah Martapura tidak terbatas di ruang kelas. Melalui pembelajaran berbasis pengalaman langsung, sekolah ini terus berkomitmen mencetak generasi berkarakter, berakhlak mulia, dan cinta lingkungan.
Kegiatan ini membuktikan bahwa belajar di alam bukan sekadar berjalan di tengah hutan, tetapi juga perjalanan menuju kedewasaan dan kesadaran diri.